Hallo semuanya..
Bukan isapan jempol lagi kan kalo kita tuh generasi millenials yang sangat tergantung dengan internet, yuk ngacung siapa yang gitu? yang pasti saya juga begitu. Salah satu medsos yang selalu aktif kita buka adalah instagram, menurut saya pribadi instagram nih medsos yang gak ada matinya sebagai beauty enthusiast kita bisa mendapat ilmu tentang tutorial, trend make up maupun lainnya, dan bsia juga sebagai sarana personal branding dari diri kita sebagai beauty enthusiast. Bahkan dengan fitur fitur yang ada di instagram itu kita bisa memanfaatkannya dengan maksimal. Jadi menurut saya kita menggunakan sarana internet menjadi sesuatu yang bermanfaat juga jadi bisa untuk menyalurkan hobby bahkan bisa untuk mendapatkan penghasilan.
Nah kali ini aku berkesempatan ngopi cantik nih ya bisa dibilang ngopi online gitu sih, meskipun kita gak bertatap mata kita bisa sharing tentang how to grow instagram dari masternya yaitu kak Ni Putu Chandra, sebenarnya aku follow instagram Kak Tutu ini udah lama banget selain suka sama review, tutorial tapi aku juga terkesima sama kehidupan pendidikannya yang selalu diutamakan karena dia juga menuntut ilmu di Australia. Jadi meskipun dia sedang sibuk menuntut ilmu tapi hobbynya di make up juga balance gitu. Kalian bisa check di instagramnya @niputuchandra deh dia konsisten banget dengan kontennya dan dia tahu banget tentang analytics instagram makanya ini mau sharing dengan kita tentang How To Grow Instagram.
Kalo kamu mau liat gimana tulisan Kak Tutu di blog boleh kepoin dia di blognya https://www. tutuskirtjournal.com
Instagram
sendiri memiliki 1 Billion Active Users (1 Milyar Pengguna Aktif) setiap
bulannya dan sudah disebut-sebut sebagai “The Popular Social Networks Worldwide”.
Tentunya
karena sudah disebut-sebut sebagai The Popular Social Networks Worldwide, kita
harus memanfaatkan ini, memanfaatkan crowd yang ada di Instagram untuk membaca
artikel kita, mengunjungi blog kita, memberikan awareness kepada audience
tentang diri kita sendiri sebagai blogger/content creator dan tentunya ‘menggaet’
brand untuk project-project selanjutnya.
Untuk
menunjang hal-hal tadi, Instagram sudah dilengkapi dengan berbagai fitur.
Contohnya: insta story, upload multiple photo, video feed, business profile,
peletakkan link di bio Instagram, link swipe up di insta story (untuk followers
diatas 10k), promote post, IG TV dan fitur-fitur lainnya.
Kenapa harus grow Instagram?
1. Network
Instagram
memiliki user base yang cukup besar, 1 milyar active users/bulannya. Jadi
menggunakan Instagram is the perfect opportunity to reach a lot of people dan
tentunya untuk engage dengan audience kalian.
2. Keep up to date
Instagram
menjadi tempat paling mudah untuk pay attention terkait trend atau berita
terkini. Misalnya, pay attention tentang produk makeup/skincare terbaru, makeup
trend terbaru atau bahkan drama-drama di dunia beauty
3. Easy
Mudah
digunakan untuk on-the go, mudah digunakan untuk share pengalaman kalian
menggunakan produk secara real time.
Definisi growth untuk Instagram
1. Followers meningkat
Ini definisi
dari growth yang sudah banyak orang ketahui ya… Aku yakin juga teman-teman yang
ikut NgopCan ini sudah tau. Contoh: dari 5000 followers menjadi 8000 followers.
2. Engagement rate dan metrics-metrics lainnya meningkat
Metrics
sendiri artinya measurement unit, sesuatu yang bisa dijadikan ukuran. Kalo
kalian sudah menggunakan business profile di Instagram tentunya sudah tahu dong
ya fitur insights? Dari fitur tersebut kita bisa melihat data-data penting dari
akun kita.
Metrics yang bisa kalian
lihat dari fitur insights diantaranya:
• Profile visits ➡ dalam 7 hari terakhir, ada berapa akun yang
mengunjungi akun kalian?
• Website clicks ➡ berapa orang yang klik link yang ada di bio?
• Reach ➡ berapa jumlah Instagram user yang melihat postingan
kalian?
•
Impressions ➡ berapa kali postingan kalian
dilihat oleh Instagram user? Satu user bisa melihat postingan kalian lebih dari
satu kali, makanya angka impressions lebih besar dari angka reach.
Bagaimana cara grow Instagram?
1. Kuasai semua fitur dan metrics yang ada pada Instagram
Tak
kenal maka tak sayang juga berlaku pada Instagram. Percuma dong kita, pengguna
Instagram, tidak mengerti fitur apa saja yang bisa kita manfaatkan… percuma
juga kalo kita menggunakan bisnis profile di Instagram tapi tidak mengerti apa
perbedaan business profile dengan personal account.
Kenali
juga maksud dari metrics yang ada di insights masing-masing post atau insight
dari akun Instagram kita sendiri. Bila perlu, catat angkanya, buat grafiknya
(supaya kalian bisa melihat secara jelas, terjadi kenaikan atau penurunan) dan
evaluasi masing-masing metrics, apakah mengalami peningkatan, penurunan atau
malah stabil?
2. Tentukan niche dan lakukan interaksi dengan akun yang memiliki niche
yang sama
Niche
sendiri itu maksudnya pengklasifikasian akun Instagram kalian berdasarkan jenis
dan isi/kotennya. Misalnya, akun aku @niputuchandra, memang fokusnya itu post
tutorial makeup di Instagram, sharing review dan produk di Instagram. Semua ini
masuk ke kategori beauty. Jadi niche dari akunku sendiri itu beauty.
Jangan lupa
untuk berinteraksi dengan akun dengan niche yang sama untuk meningkatkan
peluang foto/video kalian tetap berada di niche yang sudah kalian tentukan.
Pasti
ada ya dari kalian yang menggunakan Instagram untuk fangirling, kemudian dengan
akun yang sama kalian juga interaksi; like dan komen di postingan yang
sebetulnya bukan niche kalian.
Saranku,
buatlah akun terpisah untuk melakukan fangirling tadi. Gunanya apa? Menghindari
akun kalian pindah niche dan tentunya meningkatkan peluang postingan kalian
dilihat oleh lebih banyak orang yang memiliki interest terhadap niche kalian.
3. Kenali audience kalian seperti apa.
Kenali
secara demografis ➡ audience kalian paling banyak laki-laki atau perempuan?
Kemudian paling banyak di kelompok usia yang mana?
Kenali secara geografis ➡ audience kalian paling banyak tinggal di kota mana?
Negara mana?
Kenali
secara psikografis ➡ lifestyle, audience kalian lebih banyak yang suka
makeup koreakah? Makeup drugstore kah? Makeup highend kah?
Kenali
secara behavioristis ➡ perilaku seperti audience kalian lebih banyak yang
memang ingin tahu review produk atau sesama blogger/content creator?
Mengenali
audience kalian ini bisa membantu kalian mengatur strategi ketika kalian akan
post foto, video. Ini juga bisa membantu kalian memilah, kira-kira produk apa
saja sih yang harus kalian share di Instagram?
4. Tentukan branding!
Berdasarkan
analisa aku pribadi dari timeline di Instagram, masih banyak loh yang
mengabaikan soal branding. Padahal branding ini sangat penting.
Branding
disini maksudnya segala aktivitas yang bisa menguatkan dan menonjolkan diri
kita sebagai blogger/content creator. Seperti apa sih akun kalian atau diri
kalian sendiri ingin dilihat oleh audience?
Contohnya
yang gampang @awkarin deh ya. Berdasarkan analisaku pribadi, @awkarin ini cukup
khas dengan 100 instagram story/hari dan foto-fotonya yang aesthetic. Contoh
lain lagi, @21makeupaddictions, post video tutorial makeup hampir setiap hari
dengan menggunakan background video berwarna pink. Jadi begitu melihat warna
pink ingetnya ‘oh akun @21makeupaddictions loh dia serba pink’.
Contohnya
@aro_kopa, share makeup tutorial dengan backsound-backsound yang fun (kadang
ada backsound dangdut atau lagu india) sehingga memberikan kesan kalo @aro_kopa
ini adalah beauty conten creator yang fun. Atau akun @heidinatjahjadi, dengan
branding yang terkesan elegan.
5. Berinteraksi dengan audience
Interaksi
disini gak cuma berupa kalian share di insta story, audience kalian lihat muka
kalian, lihat kalian ngomong disana.
Interaksi
di Instagram sendiri macam-macam, salah satu contohnya yang sering diabaikan
adalah membalas komen audience. (A little hint: membalas komen audience juga
dapat meningkatkan engagement rate akun kita loh!)
Selain itu,
interaksi juga bisa melalui direct message, melalukan poll, membuka question
box dan live session.
6. Gunakan hashtag sesuai dengan niche kalian
Penggunaan
hashtag sesuai dengan niche ini juga berfungsi untuk meletakkan akun kalian di
niche yang tepat. Jadi hindari menggunakan hashtag yang bukan niche kalian.
Contohnya:
untuk niche beauty, gunakan #makeuptutorial #makeup… jangan malah menggunakan
#foodporn #fashion
Well banyak banget yang aku dapetin dari ngopcan kemarin, baik yang aku baru tahu maupun yang harus aku improve to grow my instagram. Intinya sih jangan cuma mentingin follower yang banyak tapi harus engagement ratenya yang harus bagus. Suka banget sama kata kata di conclusion ngopcan kemarin :
Lebih baik
followers tidak banyak dengan engagement tinggi dan berintegritas. Daripada
followers banyak tapi fake karena followers hanyalah angka dan bisa diotak-atik
orang.. Sedangkan integritas? Balik lagi ke diri kita masing-masing seperti apa
:)
Sesusah
apapun di instagram, please jangan beli followers atau engagement. itu malah
merusak branding kalian dan merusak data kalian :)
Nah semoga aku tetap istiqomah ya buat konten baik di instagram maupun blog, keep spirit..
See u my next post...
No comments:
Post a Comment